Lompat ke konten
Beranda » Artikel Terbaru » Aspal Drum – Pengertian, Kelebihan, Jenis, dan Penggunaannya

Aspal Drum – Pengertian, Kelebihan, Jenis, dan Penggunaannya

aspal drum

Aspal Drum – Aspal drum adalah jenis aspal cair atau padat yang dikemas dalam wadah berbentuk drum (biasanya berbahan logam) dengan kapasitas umum sekitar 150 hingga 200 kilogram per drum. Asphalt ini menjadi salah satu bentuk distribusi aspal yang paling populer, terutama di wilayah-wilayah yang belum memiliki fasilitas tangki aspal curah atau bulk.

Aspal drum biasanya berisi aspal keras penetrasi 60/70, 80/100, atau jenis lainnya yang sudah dibakukan. Sebelum digunakan, aspal ini perlu dipanaskan terlebih dahulu untuk mencairkan kandungan padat di dalamnya.

Proses Produksi dan Pengemasan

Proses produksi aspal drum dilakukan di pabrik aspal, di mana aspal cair dipanaskan hingga suhu tertentu dan dimasukkan ke dalam drum logam tahan panas. Drum kemudian disegel untuk mencegah kebocoran dan meminimalkan kontaminasi selama penyimpanan dan distribusi. Karena bentuknya padat saat dingin, asphalt drum dapat disimpan dalam waktu lama tanpa mengurangi kualitasnya secara signifikan, asalkan ditempatkan di tempat yang kering dan teduh.

Jenis-Jenis Aspal Drum

Berikut adalah beberapa jenis asphalt yang umum dikemas dalam drum:

  1. Aspal Penetrasi 60/70
    Merupakan jenis aspal keras yang paling banyak digunakan di Indonesia, cocok untuk iklim tropis dan lalu lintas sedang hingga berat.
  2. Aspal Penetrasi 80/100
    Digunakan untuk wilayah dengan suhu lingkungan yang lebih rendah atau untuk proyek jalan dengan beban kendaraan ringan.
  3. Aspal Emulsi
    Jenis asphalt ini berbentuk cair dan dicampur dengan air serta emulsifier, tersedia juga dalam bentuk drum untuk distribusi skala kecil.
  4. Aspal Modifikasi (Polymer Modified Bitumen)
    Aspal yang sudah dicampur dengan bahan tambahan untuk meningkatkan performa terhadap deformasi, retak suhu rendah, dan ketahanan lalu lintas berat.

Kelebihan Aspal Drum

  1. Mudah Didistribusikan
    Drum yang berisi aspal dapat dengan mudah dikirim ke lokasi proyek menggunakan truk, kapal, atau kereta api, termasuk ke daerah terpencil yang tidak memiliki tangki aspal curah.
  2. Fleksibel untuk Proyek Skala Kecil
    Proyek jalan desa, pemeliharaan rutin, atau perbaikan spot dapat menggunakan asphalt drum dalam jumlah terbatas tanpa perlu investasi besar pada infrastruktur tangki.
  3. Penyimpanan Jangka Panjang
    asphalt drum dapat disimpan dalam waktu lama asalkan tidak terkena air atau sinar matahari langsung. Ini memungkinkan proyek kecil menyimpan stok aspal lebih awal sebelum digunakan.
  4. Penggunaan Bertahap
    Karena dikemas dalam satuan terpisah, kontraktor dapat menggunakan aspal sesuai kebutuhan tanpa harus membuka seluruh volume aspal seperti dalam tangki curah.

Kekurangan Aspal Drum

  1. Perlu Proses Pemanasan
    Asphalt dalam drum biasanya harus dipanaskan menggunakan burner atau tangki pemanas sebelum dicampur ke dalam proses perkerasan jalan.
  2. Limbah Drum
    Setelah digunakan, drum bekas menjadi limbah logam yang harus dikelola dengan benar. Jika tidak, bisa menyebabkan pencemaran atau tumpukan limbah di lokasi proyek.
  3. Efisiensi Waktu dan Biaya Lebih Rendah
    Dibandingkan dengan aspal curah, penggunaan aspal drum lebih memakan waktu dalam proses pencairan dan berpotensi menambah biaya operasional.

Cara Penggunaan Aspal Drum

Langkah umum dalam penggunaan asphalt drum di lapangan:

  1. Penyimpanan
    Simpan drum di tempat yang teduh dan jauh dari air hujan. Tumpuk maksimal dua susun agar tidak merusak struktur drum.
  2. Pemanasan
    Letakkan drum di atas burner atau dalam ruang pemanas khusus untuk mencairkan asphalt. Pastikan suhu tidak melebihi 160°C agar tidak merusak struktur kimia aspal.
  3. Penuangan
    Setelah mencair, aspal dituangkan ke tangki pencampur atau langsung ke peralatan penghampar aspal.
  4. Pencampuran dan Penghamparan
    Campurkan aspal dengan agregat sesuai dengan desain campuran (job mix formula) dan lakukan proses penghamparan menggunakan alat berat seperti finisher dan tandem roller.

Aplikasi dan Penggunaan Lapangan

Asphalt drum digunakan di berbagai proyek, antara lain:

  • Pembuatan jalan baru skala kecil dan menengah
  • Perbaikan tambal sulam (patching)
  • Pelapisan ulang jalan lingkungan atau jalan desa
  • Pengerjaan jalan sementara (akses proyek, base camp, dll.)
  • Proyek pemeliharaan berkala di daerah tanpa tangki aspal

Standar dan Spesifikasi

Di Indonesia, penggunaan asphalt drum mengikuti spesifikasi dari Kementerian PUPR dan Bina Marga, seperti spesifikasi penetrasi asphalt, suhu pencampuran, kadar asphalt dalam campuran, dan ketahanan campuran terhadap deformasi dan retak.

Penanganan Drum Bekas

Drum bekas sebaiknya tidak dibuang sembarangan. Beberapa cara penanganan drum bekas meliputi:

  • Dijual kembali ke industri pengepul besi tua
  • Didaur ulang menjadi wadah air, pot tanaman, atau bahan bangunan
  • Diserahkan ke pihak ketiga yang bersertifikat untuk pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun)

Kesimpulan

Aspal drum merupakan solusi efisien dan fleksibel untuk proyek konstruksi jalan yang berskala kecil hingga menengah. Meskipun memiliki beberapa kelemahan terkait proses pemanasan dan pengelolaan limbah, kelebihannya dalam hal distribusi dan penggunaan bertahap menjadikan asphalt drum tetap relevan dalam industri konstruksi jalan, terutama di daerah yang belum memiliki infrastruktur penyimpanan asphalt curah. Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu kepada jasa pengaspalan jalan apabila membutuhkan asphalt drum, untuk meminimalisir harga yang terlalu tinggi ataupun kualitas yang tidak sesuai.

FAQ Aspal Drum

1. Apa itu aspal drum?

Aspal drum adalah jenis aspal panas yang disimpan dan diangkut dalam drum atau tangki khusus agar tetap dalam keadaan cair dan panas. Aspal ini biasanya digunakan untuk pekerjaan pengaspalan jalan dan perbaikan jalan.

2. Apa keunggulan aspal drum dibandingkan aspal biasa?

asphalt drum memiliki keunggulan berupa kemudahan penyimpanan dan pengangkutan karena dalam keadaan panas dan cair, sehingga saat sampai lokasi pekerjaan bisa langsung digunakan tanpa perlu proses pemanasan ulang yang lama.

3. Bagaimana cara penyimpanan asphalt drum agar tidak cepat rusak?

asphalt drum harus disimpan dalam drum atau tangki yang tertutup rapat dan dilengkapi dengan sistem pemanas agar suhu tetap terjaga, biasanya antara 150-180°C agar asphalt tidak mengeras atau menggumpal.

4. Untuk apa biasanya asphalt drum digunakan?

Asphalt drum biasanya digunakan untuk pengaspalan jalan, perbaikan jalan, pembuatan lapisan asphalt hotmix, dan proyek konstruksi yang membutuhkan asphalt panas dalam jumlah yang cukup besar.

jasaspaljakarta

Jasa Aspal Jakarta

Kami merupakan kontraktor aspal yang berdiri sejak tahun 2010 dengan visi sebagai partner pemerintah Indonesia mewujudkan infrastruktur yang memadai dan nyaman.