Aspal cair untuk jalan menjadi pilihan utama dalam pengerjaan lapisan dasar hingga pelengketan sebelum penghamparan hotmix. Dengan memahami harga terbaru, jenis yang tersedia, serta cara pakainya, Anda bisa menentukan material terbaik untuk menghasilkan permukaan jalan yang kuat, rata, dan tahan lama. Panduan ini membantu Anda memilih aspal cair yang tepat sesuai kebutuhan proyek, mulai dari perbaikan ringan hingga pengaspalan skala besar.
Apa Itu Aspal Cair untuk Jalan?
Aspal cair untuk jalan adalah jenis aspal yang terbuat dengan mencampurkan aspal keras (aspal penetration grade) dengan pelarut berbahan dasar minyak bumi sehingga menghasilkan material yang lebih encer dan mudah pengalikasianya pada permukaan jalan. Secara teknis, aspal cair memiliki viskositas yang lebih rendah ketimbang aspal keras, sehingga mampu meresap ke dalam lapisan pondasi agregat dan menciptakan ikatan kuat sebelum proses penghamparan lapisan hotmix.

Berbeda dengan aspal emulsi, yang menggunakan campuran air dan emulsifier, aspal cair menggunakan pelarut minyak yang menguap selama proses pengeringan (curing). Hal ini membuat ikatan yang hasilnya cenderung lebih kuat dan tahan lama. Sedangkan dibandingkan aspal hotmix, aspal cair tidak berfungsi sebagai lapisan utama jalan, melainkan sebagai bahan pelapis dasar (prime coat) atau pelapis antar lapisan (tack coat) untuk meningkatkan daya lekat hotmix terhadap permukaan di bawahnya.
Aspal cair umumnya sering kontraktor gunakan pada konstruksi jalan ketika kontraktor membutuhkan material yang dapat meresap ke lapisan agregat, menstabilkan permukaan, dan memastikan lapisan hotmix terikat sempurna. Kondisi proyek seperti lapisan pondasi yang masih longgar, jalur lalu lintas rendah hingga sedang, atau area yang membutuhkan penguatan khusus sangat cocok untuk penggunaan aspal cair.
Keunggulan utama aspal cair adalah kemampuannya memberikan daya lekat tinggi, penetrasi yang baik pada permukaan berpori, dan proses aplikasi yang cukup fleksibel di berbagai kondisi cuaca kering. Selain itu, aspal cair membantu meningkatkan umur layanan jalan dengan menciptakan lapisan ikat yang kuat, meminimalkan risiko pengelupasan, retak awal, dan kegagalan struktural pada jalur kendaraan.
Fungsi Aspal Cair dalam Pengaspalan Jalan
Aspal cair memiliki peran penting dalam setiap tahapan konstruksi perkerasan jalan karena berfungsi sebagai pengikat awal yang memastikan setiap lapisan jalan dapat bersatu dengan kuat dan stabil. Penggunaannya tidak hanya meningkatkan kualitas pengaspalan, tetapi juga mencegah berbagai kerusakan dini yang sering terjadi pada jalan yang tidak melalui proses dengan benar.
1. Sebagai Prime Coat (Lapisan Perekat pada Lapis Pondasi)
Pada tahap ini, aspal cair berfungsi untuk melapisi permukaan lapis pondasi agregat (base course) sebelum penghamparan hotmix. Fungsinya:
- Merosap ke dalam pori-pori agregat sehingga mengikat partikel dan memperkuat struktur pondasi.
- Mengurangi debu dan mengikat bagian yang longgar agar permukaan stabil.
- Menciptakan lapisan kedap air sehingga pondasi tidak menyerap kelembaban berlebih.
- Memastikan hotmix menempel kuat dan tidak mudah terkelupas atau bergeser.
Prime coat sangat penting pada proyek yang menggunakan agregat berpori tinggi, seperti kelas A atau B, agar permukaan dasar tidak rusak saat menahan beban hotmix.
2. Sebagai Tack Coat (Perekat Antar Lapisan)
Tack coat berfungsi untuk mengikat lapisan lama atau permukaan existing dengan lapisan hotmix yang baru proses penghamparan. Fungsinya:
- Menjamin ikatan sempurna antar lapisan, sehingga tidak terjadi sliding atau pemisahan.
- Mengurangi risiko retak refleksi, karena lapisan lama dan baru berfungsi sebagai satu kesatuan.
- Meningkatkan daya tahan terhadap beban kendaraan, terutama pada jalur dengan volume lalu lintas tinggi.
- Menstabilkan permukaan lama yang sudah aus, retak rambut, atau berdebu.
Tack coat sangat penting ketika melakukan overlay, perbaikan permukaan, atau rekontruksi sebagian jalan.
3. Meningkatkan Daya Ikat dan Kestabilan Lapisan Jalan
Aspal cair membantu membentuk struktur lapisan yang lebih kuat sehingga daya dukung jalan meningkat. Ikatan yang kuat ini meminimalkan risiko:
- Pengelupasan hotmix (peeling)
- Kerusakan dini pada permukaan
- Penurunan kekuatan struktur perkerasan
- Retak awal akibat pergerakan kendaraan
4. Membantu Proses Konstruksi Lebih Efisien
Dengan viskositas rendah, aspal cair mudah pengaplikasianya menggunakan distributor atau sprayer. Hal ini membuat proyek lebih cepat dan hasil lebih merata. Selain itu, aspal cair dapat menyesuaikan tingkat kekentalan sesuai kebutuhan pekerjaan (MC, RC, atau SC).
5. Meningkatkan Umur Layanan Jalan
Penggunaan aspal cair yang sesuai standar Bina Marga mampu memperpanjang umur perkerasan karena:
- Ikatan antar lapisan lebih stabil
- Struktur lebih kuat dari dasar hingga permukaan
- Risiko kerusakan jangka pendek menurun
Dengan fungsi-fungsi tersebut, aspal cair menjadi bagian penting dalam memastikan kualitas, kekuatan, dan ketahanan jalan dalam jangka panjang.

Jenis-Jenis Aspal Cair untuk Jalan
Aspal cair masuk kalsifikasi berdasarkan kecepatan penguapan pelarutnya (curing) serta tingkat kekentalannya. Pembagian ini sangat penting karena setiap jenis memiliki fungsi berbeda dalam konstruksi jalan. Secara umum, aspal cair terbagi menjadi tiga kelompok utama: RC (Rapid Curing), MC (Medium Curing), dan SC (Slow Curing).
1. Aspal Cair RC (Rapid Curing)
Aspal cair jenis RC menggunakan pelarut yang mudah dan cepat menguap sehingga proses pengeringannya berlangsung lebih cepat. RC sangat cocok penggunaanya saat aplikasi membutuhkan waktu penyerapan yang singkat dan kondisi lalu lintas harus segera terbuka.
Karakteristik RC:
- Mengering sangat cepat.
- Cocok untuk daerah dengan intensitas lalu lintas tinggi.
- Tidak menjadi saran untuk lapis pondasi yang sangat berpori.
Jenis RC yang umum digunakan:
- RC-70 – untuk tack coat pada permukaan yang cukup padat.
- RC-250 – untuk tack coat yang membutuhkan waktu pengeringan sedang.
- RC-800/RC-3000 – untuk pekerjaan tertentu yang membutuhkan RC lebih kental.
Kegunaan RC:
- Lebih sering pemakaianya sebagai tack coat.
- Cocok untuk overlay dan perbaikan permukaan jalan existing.
2. Aspal Cair MC (Medium Curing)
MC adalah jenis aspal cair yang paling banyak penggunaanya dalam konstruksi jalan, terutama untuk pekerjaan prime coat. Pelarutnya tidak secepat RC namun lebih cepat ketimbang SC, sehingga menghasilkan penyerapan optimal ke dalam lapisan agregat.
Karakteristik MC:
- Tingkat penyerapan sangat baik pada agregat berpori.
- Curing relatif sedang, ideal untuk pekerjaan lapis pondasi.
- Memiliki variasi viskositas sesuai kebutuhan proyek.
Jenis MC yang umum digunakan:
- MC-30 – paling banyak pemakaianya untuk prime coat pada lapisan agregat berpori tinggi.
- MC-70 – cocok untuk prime coat pada agregat yang lebih padat.
- MC-250, MC-800, MC-3000 – penggunaanya untuk aplikasi khusus dengan tingkat kekentalan lebih tinggi.
Kegunaan MC:
- Paling ideal sebagai prime coat.
- Memberikan penetrasi baik untuk mengikat partikel agregat.
3. Aspal Cair SC (Slow Curing)
SC menggunakan pelarut yang lebih lambat menguap, sehingga proses curing memerlukan waktu lebih panjang. Jenis ini lebih jarang penggunaanya dalam proyek jalan modern tetapi masih relevan pada beberapa kondisi tertentu.
Karakteristik SC:
- Mengering sangat lambat.
- Memberikan penetrasi lebih dalam pada beberapa jenis agregat.
- Lebih sensitif terhadap kondisi cuaca.
Jenis SC yang umum digunakan:
- SC-70
- SC-250
- SC-800
- SC-3000
Kegunaan SC:
Biasanya pada proyek skala tertentu atau perkerasan lama yang sangat berpori. Digunakan pada pekerjaan yang memerlukan penetrasi lebih panjang.
4. Perbandingan MC vs RC vs SC
Untuk memudahkan pemahaman, berikut gambaran perbedaan ketiga jenis aspal cair:
| No | Jenis Aspal Cair | Waktu Curing | Kegunaan Utama | Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|---|---|---|---|
| 1 | RC | Cepat | Tack coat | Bisa cepat dilalui kendaraan | Tidak cocok untuk pondasi berpori |
| 2 | MC | Sedang | Prime coat | Penetrasi optimal | Butuh waktu curing yang cukup |
| 3 | SC | Lambat | Pekerjaan khusus | Penetrasi sangat dalam | Lama kering, kurang efisien |
Dengan memahami jenis-jenis aspal cair dan karakteristiknya, kontraktor maupun pemilik proyek dapat memilih material yang paling sesuai untuk kebutuhan pengaspalan, memastikan kualitas pekerjaan yang kuat, stabil, dan tahan lama.

Cara Pakai Aspal Cair untuk Pengaspalan Jalan
Penggunaan aspal cair merupakan tahap penting dalam proses konstruksi jalan karena berfungsi menciptakan ikatan kuat antara lapisan pondasi dan hotmix. Agar hasilnya maksimal dan sesuai standar Bina Marga, penerapan aspal cair harus proses pengaplikasianya sesuai dengan prosedur yang tepat mulai dari persiapan permukaan hingga proses penyemprotan. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Persiapan Permukaan Jalan
Tahap persiapan adalah kunci utama keberhasilan aplikasi aspal cair. Permukaan yang kotor atau basah dapat mengurangi daya rekat dan menyebabkan kegagalan struktural.
- Membersihkan Permukaan
- Singkirkan debu, tanah, kerikil lepas, dan sisa material lain.
- Gunakan blower, sapu mekanis, atau kompresor untuk hasil yang lebih maksimal.
- Pastikan tidak ada material organik yang menempel.
- Memastikan Permukaan Kering
- Aspal cair tidak boleh diaplikasikan pada permukaan basah.
- Jika area lembap, lakukan pengeringan menggunakan sinar matahari atau blower panas.
- Memeriksa Kondisi Pondasi
- Pastikan agregat padat dan tidak goyang.
- Lakukan pemadatan ulang menggunakan stamper atau compactor jika diperlukan.
- Cek tingkat pori agregat untuk menentukan jenis aspal cair yang sesuai (MC-30 atau MC-70).
2. Proses Aplikasi Prime Coat
Prime coat adalah pelapisan pertama pada lapis pondasi agregat untuk meningkatkan daya rekat terhadap lapisan hotmix.
- Menggunakan MC-30 atau MC-70
- MC-30 lebih encer dan cocok untuk agregat sangat berpori.
- MC-70 lebih kental dan digunakan untuk agregat yang lebih padat.
- Langkah Aplikasinya
- Pastikan mesin asphalt distributor dalam kondisi baik.
- Atur tekanan nozzle agar semprotan merata.
- Semprotkan aspal cair secara perlahan dan konsisten.
- Pastikan tidak ada area yang terlalu tebal atau kosong.
- Ketebalan Ideal
- Kebutuhan sekitar 0,4 – 1,3 liter/m² tergantung jenis agregat.
- Waktu Curing
- Biarkan aspal cair meresap hingga permukaan tidak lagi basah.
- Biasanya membutuhkan waktu 2–24 jam tergantung cuaca dan jenis aspal cair.
- Dilarang melapisi hotmix sebelum prime coat benar-benar kering.
3. Proses Aplikasi Tack Coat
Tack coat digunakan untuk mengikat lapisan lama atau permukaan existing dengan lapisan hotmix baru.
- Jenis Aspal Cair
- RC-70 atau RC-250 adalah jenis paling umum untuk tack coat.
- Langkah Aplikasinya
- Bersihkan permukaan dari debu dan kotoran.
- Atur penyemprotan dengan nozzle halus untuk hasil merata.
- Lapisi permukaan tipis saja, jangan terlalu tebal.
- Pastikan warna berubah menjadi hitam mengkilap.
- Ketebalan Ideal
- Konsumsi antara 0,2 – 0,5 liter/m².
- Waktu Curing
- Tack coat harus dalam kondisi lengket namun tidak basah, biasanya 15–60 menit.
- Jika terlalu kering, ikatan antar lapisan berkurang.
Harga Aspal Per Drum
| Keterangan | Harga Aspal per Drum |
|---|---|
| Aspal Emulsi CRS-1P | Rp 1.950.000 |
| Aspal Pertamina 60/70 | Rp 1.250.000 |
| Aspal Import | Rp 1.120.000 |
| Aspal Penetrasi 60/70 | Rp 1.350.000 |
NB: Harga sewaktu-waktu dapat berubah.

Keunggulan dan Kekurangan Aspal Cair untuk Jalan
Keunggulan Aspal Cair
Aspal cair memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya banyak dipilih dalam pekerjaan perkerasan jalan, terutama pada proyek skala menengah dan besar. Beberapa kelebihannya antara lain:
- Daya Penetrasi yang Tinggi
Kandungan pelarut (solvent) pada aspal cair membuatnya mampu meresap lebih dalam ke pori-pori agregat. Hal ini menjadikan lapisan dasar lebih kuat dan kokoh sebelum penghamparan lapisan berikutnya. - Sangat Cocok untuk Prime Coat & Tack Coat
Aspal cair, khususnya tipe MC & RC, digunakan secara luas sebagai bahan:- Prime coat: mengikat agregat pada lapisan base.
- Tack coat: meningkatkan adhesi antara lapisan eksisting dan lapisan hotmix.
- Stabilitas Campuran Lebih Baik
Aspal cair mampu meningkatkan daya lekat antar agregat dan memberikan stabilitas pada konstruksi jalan, terutama pada area yang membutuhkan bonding kuat. - Mudah Aplikasi
Proses penyemprotan aspal cair relatif mudah dilakukan menggunakan asphalt sprayer, sehingga efisiensi pekerjaan dapat meningkat. - Waktu Kering Lebih Cepat (Untuk Tipe RC)
Beberapa tipe seperti RC (Rapid Curing) menguap lebih cepat, sehingga sangat cocok digunakan pada proyek dengan durasi pengerjaan singkat.
Kekurangan Aspal Cair
Meski memiliki banyak keunggulan, aspal cair tetap memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan:
- Lebih Mahal Dibanding Aspal Emulsi
Harga aspal cair cenderung lebih tinggi, terutama karena penggunaan bahan pelarut khusus. - Menghasilkan Bau Menyengat
Pelarut (kerosin, gasoline, atau minyak bumi lainnya) menghasilkan aroma kuat, sehingga kurang ideal untuk proyek di area padat penduduk. - Kurang Ramah Lingkungan
Kandungan solvent menghasilkan VOC (Volatile Organic Compounds) yang dapat berdampak pada lingkungan. - Waktu Penguapan Bisa Lama (Untuk Tipe MC & SC)
Beberapa tipe seperti MC (Medium Curing) dan SC (Slow Curing) membutuhkan waktu lebih lama untuk benar-benar kering. - Membutuhkan Peralatan Khusus dalam Aplikasi
Penggunaan asphalt sprayer dan tangki pemanas kadang menjadi kendala untuk kontraktor skala kecil.
Info Layanan
Jika anda ingin proses pengaspalan untuk area halaman rumah, area parkir kantor, halaman parkir pabrik, kawasan komplek perumahan dan lain-lain, anda bisa menghubungi kami jasa pengaspalan di nomor 081910263554. Layanan kami gratis survey lokasi dan gratis untuk konsultasi proyek.
Simpulan
Aspal cair untuk jalan memiliki peran penting dalam proses konstruksi perkerasan, terutama sebagai lapisan perekat dan peresap yang memastikan hotmix dapat menempel kuat dan stabil pada lapisan di bawahnya. Dengan memahami jenis-jenis aspal cair, standar mutu Bina Marga, hingga cara pakainya yang benar, kontraktor dapat menghasilkan struktur jalan yang lebih kokoh, rata, dan tahan lama terhadap beban lalu lintas.
Pemilihan kontraktor juga tidak kalah penting. Menggunakan penyedia jasa pengaspalan yang berpengalaman, transparan, dan memahami standar teknis akan sangat mempengaruhi kualitas akhir jalan. Baik untuk proyek kecil hingga skala besar, pastikan Anda memilih pihak yang profesional, memiliki rekam jejak jelas, dan mampu memberikan garansi pengerjaan.
Dengan perencanaan yang tepat, material berkualitas, serta tenaga ahli yang kompeten, proyek pengaspalan jalan Anda dapat berjalan lebih efisien, hemat biaya, dan menghasilkan hasil akhir yang optimal. Jika Anda membutuhkan bantuan memilih jenis aspal atau rekomendasi kontraktor terbaik, saya siap membantu.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Aspal cair berfungsi sebagai prime coat dan tack coat untuk meningkatkan daya lekat antar lapisan jalan. Material ini membantu mengikat lapisan pondasi agregat dengan lapisan hotmix sehingga struktur jalan lebih kuat dan tidak mudah terkelupas.
Tidak. Aspal cair hanya digunakan sebagai lapisan pengikat, bukan sebagai lapisan permukaan. Lapisan utama jalan tetap menggunakan aspal hotmix.
Waktu curing tergantung jenisnya. MC-30 atau MC-70 bisa kering dalam 2–8 jam, sedangkan jenis dengan pelarut lambat seperti RC membutuhkan waktu lebih lama. Cuaca panas membantu mempercepat pengeringan.
Tidak dianjurkan. Aspal cair membutuhkan kondisi permukaan kering agar penyerapan dan ikatan berlangsung optimal. Pengerjaan saat hujan berpotensi membuat lapisan gagal berfungsi.
Keduanya memiliki fungsi serupa namun karakteristik berbeda. Aspal cair memberi ikatan lebih kuat karena pelarut minyak, sedangkan aspal emulsi lebih ramah lingkungan. Pemilihan tergantung kondisi lapangan dan jenis proyek.
Jasa Aspal Jakarta
Kami merupakan kontraktor aspal yang berdiri sejak tahun 2010 dengan visi sebagai partner pemerintah Indonesia mewujudkan infrastruktur yang memadai dan nyaman.